Lewati navigasi

Renungan :
QS 65. ATH THALAAQ – AYAT 6 :
“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.”

Sangat mudah untuk mencari  informasi di dunia maya (internet), tetapi tidak sedikit yang tanpa senggaja terjebak dan  terseret  dalam pro dan kontra………………………….

Disaat itulah iblis/syetan dengan mudah menghasut untuk mengajak melakukan perbuatan dosa baru. Padahal niat awal mencari informasi di dunia maya untuk menambah wawasan.

Beberapa foto penyiksaan dari HP “Blackberry 8900” milik Manohara


Susunan artikel :
4. Visum, Bagian Vital Manohara Robek
3. 10 Lembar foto bukti Penyiksaan Manohar
2. Manohara: Badan Saya Disilet-silet
1. Saving Private Manohara

-0O0-

4.

Visum, Bagian Vital Manohara Robek

Sumber artikel : http://detikyogyakarta.net

Akhirnya hasil visum Manohara Odelia Pinot terungkap. Selama kurang dari satu jam Manohara diperiksa oleh dokter visum Abdul Mun’im Idries dan dr. Khaida di ruang Departemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Selasa (9/6/2009).

Ketahuan alat kelamin Manohara robek akibat diperkosa dengan kuat. “Dia memperkosa saya dengan kuat sehingga alat kelamin saya robek. Tadi dokter telah melihat dan memeriksa,” kata Manohara. Pernyataan itu didukung kuasa hukum Manohara, Hotman Paris Hutapea. “Di sini yg paling penting adalah masalah penganiayaan sudah selesai dan terbukti,” tekan Hotman.

Ke depan, hasil visum tersebut akan diserahkan pihak Mano kepada Mabes Polri. “Setelah semua hasilnya keluar, baik hasil psikologi tes dan darah baru kita serahkan ke Mabes, sehingga Mabes tinggal melakukan penyidikan tambahan,” imbuh Hotman.

-0O0-

Judul aslinya :

3.

10 Lembar foto bukti Penyiksaan Manohar

Sumber artikel : http://www.tribunpekanbaru.com

Manohara_axis

Kamis, 11 Juni 2009 | 02:48 WIB

JAKARTA, TRIBUN – Sebanyak 10 lembar foto bukti penyiksaan Manohara Odelia Pinot (17) yang dilakukan suaminya, Tengku Muhammad Fakhry (31), telah diperiksa keasliannya. Foto-foto itu dipastikan asli dan diambil Manohara lewat Blackberry antara Maret hingga April 2009. Pengamat telematika, Roy Suryo, mengungkapkan keaslian foto-foto itu di Hotel Santika, Jakarta, Rabu (10/6).

Roy mengaku dihubungi langsung oleh ahli forensik RS Cipyo Mangunkusumo, Abdul Mu’min, dokter yang menangani visum tak resmi Mano pada, sehari sebelumnya.”Dia mengatakan, keluarga Mano meminta saya untuk membantu kasus ini. Jadi semalam saya bertemu dengan Mano dan ibunya di Hyatt sekitar pukul 21.00 WIB, ” kata Roy.Menurut Roy, foto-foto akan menjadi alat bukti sekunder setelah  bukti primer yaitu hasil visum. Roy menerima 16 foto yang langsung dikopi oleh Mano di laptopnya.

“Jadi bukan saya sendiri yang mengkopi. Dari 16 foto, hanya 10 foto yang layak pilih karena foto yang lain kurang sempurna. Ada yang blur gambarnya, yang nanti kalau dirilis malah menjadi perbincangan,” ujar dia.Menurut Roy, foto itu benar-benar diambil dengan Blackberry 8900 pada malam hari. “Jadi bisa memastikan foto-foto tersebut asli. Besar kemungkinan foto itu dilakukan Mano sendiri dan dilakukan malam hari. Karena dari waktu pengambilan foto sebagian besar sekitar pukul 22.00 dan 23.00. Tetapi untuk  setting waktu, kemungkinan waktu Malaysia, tergantung setting Blackberry,” kata Roy.

Pria berkumis ini mengaku tidak tahu jika ada yang menanyakan dari mana Mano bisa mendapat Blackberry. Namun, kemungkinan Mano menyembunyikan Blackberry itu dan mengambil foto diam-diam pada malam hari.Roy memperlihatkan foto Mano melalui laptopnya antara lain foto bergambar lebam di tangan Mano yang pada 10 Maret 2009 pukul 22.01 WIB. Foto sayatan di tangan Mano diambil 29 Maret 2009.  Ada juga foto sundutan rokok di kening diambil pada 5 April 2009. Sebanyak dua foto sayatan di dada diambil 6 April.  Sayatan di dada dan lebih parah saat Mano mengenakan kaos warna merah diambil sekitar 24-25 April.

“Ada 11 titik luka di bagian depan tubuh. Lukanya berbagai macam, sayatan, sundutan, dan lebam. Saya bisa memastikan asli. Tetapi lukanya saya serahkan kepada ahli yaitu dokter. Saya menyatakan foto itu masih asli sesuai dengan ukuran asli di Blackberry tidak ditambahi dan tidak diedit, diubah settingnya,” kata pria yang terpilih sebagai anggota DPR 2009-2014 ini.

Bagaimana dengan luka diseterika di punggung dan disuntik di punggung? “Kalau untuk yang dua itu, saya tidak memiliki fotonya. Jadi saya tidak tahu pasti,” sahut Roy yang siap membantu Mano hingga proses hukum di Malaysia.

Ikut demo Ambalat

Kemarin, di bawah guyuran hujan deras, Mano ikut berdemo di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia.Model keturunan Indonesia-Amerika yang mengalami  penyiksaan oleh suaminya yang tak lain putra raja Kelantan Malaysia Tengku Muhammad Fachry Petra, tetap terlihat cantik di bawah guyuran hujan deras. Wajahnya tetap ceria dengan mengenakan kaos putih dibalut jaket hitam dan topi seragam Laskar Merah Putih dengan bendera merah putih dipasang di bagian depan topi. Slayer merah yang melingkar dilehernya, membuat Manohara semakin cantik.

Niat demo Mano dan ibunya yakni Daisy Fajarina sudah bulat. Di dalam bak terbuka mobil Toyota Alpard, Mano dan ibunya berulang kali mengecam Malaysia sambil dipayungi oleh anggota dari Laskar Merah Putih. Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Edy Hartawan juga muncul di bak terbuka, untuk memimpin demo tersebut.Berulang kali tangannya kiri Mano diacungkan sambil mengepalkan telapak tangannya. Di tangan kanan, tergengam erat megaphone agar teriakannya lantang.

Dalam orasinya dengan berbahasa Indonesia bercampur Inggris, Mano mengecam Malaysia bukan lantaran penyiksaan yang menimpanya. Melainkan, mengecam Malaysia yang kini mencoba mengklaim gugusan pulau Ambalat, Kalimantan Timur menjadi bagian negaranya. “Sebagai generasi muda, saya merasa terpanggil untuk memberi dukungan pada Indonesia. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mempertahankan apa yang menjadi milik negara kita,” ujar Manohara. Menurutnya, Indonesia harus bersikap tegas dalam mempertahankan Ambalat.

Dalam demo tersebut, Mano juga menyinggung masalah tenaga kerja Indonesia, Siti Hajar, yang disiksa di Malaysia.Dia berteriak lantang agar para TKI di Malaysia yang mendapat siksaan dari para majikannya untuk tidak takut. “Enggak usah  takut. Saya bisa bebas, kalian juga bisa. Lawan dan perjuangkan kebenaran,” teriaknya.

Ancam Gugat

Dari Kelantan, Fakhry disebut akan menggugat Mano dengan tuduhan melakukan fitnah dan pencemaran nama baik. Kini pengacara Fakhry sedang menyiapkan bukti-bukti.”TT (Fakhry) akan meneruskan niatnya untuk membawa Manohara ke pengadilan diatas tuduhan palsu dan fitnah yang telah diucapkan oleh Manohara dan Daisy Fajarina terhadapnya melalui TV dan Suratkabar,” kata teman karib Fakhry, Mohd Soberi Shafii, dalam blognya, newkk.blogspot.com.

Gugatan dibuat setelah Mano dan Daisy mencueki permintaan agar mereka minta maaf secara terbuka pada Fakhry.”Kerana waktu tujuh  hari yang TT beri kepada Manohara dan Daisy Fajarina untuk memohon maaf secara terbuka tidak dilaksanakan oleh mereka berdua itu,” kata Soberi.Kubu Kesultanan Kelantan juga tidak gentar dengan laporan Mano. Soberi menilai laporan itu bagus. “Itu satu tindakan yang bagus, supaya semua diselesaikan melalui hukum. Biarlah hukum yang membuktikan,” kata Soberi.Soberi mengatakan, semua yang dilaporkan Mano ke polisi mulai dari Sultan, Ratu, Fakhry, dirinya dan juga istri, tenang-tenang saja. “Semua rileks saja, kita di pihak yang benar,” katanya.(Persda Network/cw6/dtc/hr)

-0O0-

Judul aslinya :

2.

Manohara: Badan Saya Disilet-silet

Sumber artikel : http://www.tribunkaltim.co.id/

IST Manohara Odelia Pinot

Minggu, 31 Mei 2009 | 22:56 WITA

JAKARTA – Manohara Odelia Pinot, model asal Indonesia yang mengaku diperlakukan buruk oleh Pangeran Kesultanan Kelantan, mendadak muncul di Jakarta. Secara blak-blakan ia mengaku mengalami penyiksaan fisik dan psikis selama menjadi istri Tengku Muhammad Fakhry, Pangeran Kesultanan Kelantan, Malaysia.

Bentuk penyiksaan yang dialami di antaranya tubuh Manohara disilet-silet. “Ya setiap hari. Badan saya disilet-silet, kekerasan seksual, kekerasan lainnya. Semua itu benar,” kata Manohara ketika ditemui di kediaman ibunya, Daisy Fajarina, di kawasan Anggrek Cendrawasih, Slipi, Jakarta,  Minggu (31/5).

Manohara masih mengalami trauma akibat kekerasan tersebut. Ia bahkan enggan membeberkan secara lebih detail kekejaman sang suami. “Semua itu masih sangat berdampak pada saya,” curhat Manohara.

Oleh karena itu, Manohara berniat mengajukan gugatan cerai kepada suaminya. Ia mengaku tidak lagi mencintai sang suami. “Iya, memang dari dulu mau cerai,” kata Manohara.

Ia merasa diperlakukan sebagai properti oleh sang suami. “Pada awalnya saya sempat depresi. Tapi kalau saya sakit, saya membiarkan mereka menang,” katanya.

Meski mendapati nasib buruk dalam berumah tangga, perempaun murah senyum itu mengaku akan berusaha tidak trauma pada laki-laki. “Kalau saya trauma pada laki-laki, berarti Tengku sudah membunuh hidup saya,” kata Manohara.

Mantan model  itu mengaku masih sering ketakutan mengingat perlakuan kasar sang suami. “Buat Fakhry, Mano itu seperti mainan saja. Tengku bilang, karena kamu properti saya,” ujarnya.

Manohara pun berpikir Fakhry mempunyai kelainan jiwa. “Menurut saya, dia agak psycho (psikopat). Kalau orang biasa, pasti tidak akan melakukannya kan?” katanya.

Lalu mengapa dalam beberapa foto yang dikeluarkan pihak Kesultanan Kelantan ia tampak bahagia? “Foto-foto itu semua direncanakan, di-plan mesti senyum,” katanya.

Untuk sebuah foto dia diberi instruksi yang harus dilakukan. Bila tidak melakukan instruksi itu, Manohara terancam mengalami siksaan. “Wah, itu tambah parah konsekuensinya. Kekerasannya akan lebih kasar,” curhat Manohara.

Bila Manohara berusaha melawan atau kabur, ia disuntik hingga muntah darah. “Dulu ada dua kali disuntik. Makanya besok saya mau cek ke dokter,” katanya.

Setelah disuntik, keesokan harinya Manohara muntah darah. “Saya muntah darah. Tak lebih dari 4 hari berat saya naik 10 kilo. Itu kan nggak wajar,”  kisah Mano.

Mano menduga pihak Kesultanan Kelantan memberi suntikan agar ia kelihatan gemuk atau sedang hamil. Padahal di Kelantan, Manohara sangat takut makan. Ia takut makanan yang diberikan kepadanya itu mengandung obat-obatan.

“Sebenarnya, saya takut makan karena pernah sekali makan habis itu langsung cepat tidur atau jadi grogian,” cerita Mano.

Dalam kesempatan itu Manohara menyentil sikap Duta Besar RI di Malaysia, Da’i Bachtiar, yang tidak memberi perhatian kepadanya. “Harus diganti Dubes RI di Malaysia,” katanya.

Ia mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun, bahkan terkesan baginya pihak Kedubes telah membuat pemberitaan bohong tentang dirinya. “Dia yang bilang kalau Mano senang-senang di KL (Kuala Lumpur), padahal tidak begitu,” imbuhnya.

Mano juga menceritakan pernah satu waktu ia menelepon ke Kedubes namun tidak ditanggapi. “Saya bilang ini telepon emergency, tapi dibilang tidak bisa karena sedang libur.”

Hal senada juga dikisahkan Daisy. Ia mengaku tidak mendapatkan bantuan apa-apa dari Kedubes Indonesia di Malaysia. “Tidak ada bantuan dari Kedubes Indonesia di Malaysia, saya hanya dapat bantuan dari Laskar Merah Putih,” kata Daisy.  (persda network/coi/cr2)

– 0O0 –

Original title :

1.

Saving Private Manohara

Translate ke bahasa Indonesia

source article : http://jakartasocial.wordpress.com/

The

day after tomorrow will mark a year after Jakarta Social Blog first posted an entry about Manohara Odelia Pinot-Noack, daughter of the notorious Daisy Fajarina and George, an man with United States citizenship, and younger sister of Dewi Pinot. Yet in less than a year many outrageous things could happen to one. I recall in April last year, I’ve seen nothing but a few photographs and articles of the then sixteen years old damsel who bears her stepfather’s surname (her mother later married Reiner Pinot-Noack, a french citizen) on the glossy pages of Prestige and Indonesia Tatler, knowing nothing more than her name, age, and previous boyfriend (Mr. You-Know-Who). Never were any photographs and video of Manohara Odelia Pinot shown to the public by numerous television channels in plenty of entertainment and news programs nor pictures and stories of her life leaked and publicized by newspaper and tabloid journalists. Her popularity was then limited to those who reads prestigious high-society magazines and attends glamorous social events where only the rich and famous could mingle, and one can add, those who’ve seen the ads of Le Salon at Plaza Indonesia.

Manohara Odelia Pinot, born on February 28, 1992

What

difference a year could make? She broke up with her ex-boyfriend, hastened to marry a prince, Tengku Muhammad Fakhry Petra Ibsni Sultan Ismail Petra Tengku Temenggong Kelantan, with jubilant approval from her mother, and was entitled by the Kelantan Royalty to be Cik Puan Temenggong. The first might sound too good to be true, just like a fairy-tale we used to be read before bedtime by our nanny about a charming little girl getting married to a prince of so-so-land and live happily ever after without any further distractions.

The precocious bride

But

life is not a fairy-tale, few months after their seemingly perfect wedding, Cik Puan Temenggong made a not-so-sweet escape to Jakarta, Indonesia, with the help of her mother, Daisy Fajarina. About four months later, from 25th February to 9th March, Cik Puan Temenggong Manohara, Tengku Fakhry, Daisy, and Dewi made a pilgrimage to Mecca, Saudi Arabia, which ended rather peculiarly. Daisy said the royalty had abducted her daughter away in Saudi Arabia, with Kelantan Royal Family’s Berjaya Air’s Challenger 300, headed by a Malaysian Captain, Zakaria Salleh, transporting only Tengku Fakhry and his wife by force and leaving Daisy and Dewi behind. When Daisy tried to enter Malaysia to track down her daughter, she claimed that she was denied Malaysia entry on the request of the Kelantan Royalty.

Now she’s back to live in Kelantan Palace, like a little bird in a golden cage, while her mother in Jakarta devoured efforts at all lengths to be allowed to meet her own daughter. Daisy uttered profuse and audacious details regarding Manohara’s conjugal circumstances to a bevy of local journalists. She also stated that her daughter had been sexually abused by the coarse-mannered prince, from being forced to do sexual intercourse during her menstruation period to have her chest slitted by razor blade.

Cik Puan Temenggong Manohara with rumored boyfriend, racer Ryan Haryanto

Daisy, Ryan, Manohara, during her short-term escape

Daisy, Manohara, and friends of the family (including Mirza Juneo) frolicking at a party

Sisters Dewi and Manohara Pinot partied alsongside close pals

With Raditya Argoebie, a close friend of Manohara’s family

If

such were true, could it be that Tengku Fakhry of Kelantan is indeed a sadomasochist? Some things are too painful to hear. But why does recent photographs of Cik Puan Temenggong Manohara that leaked into some blogs (including those shown below, courtesy of http://toughlane.blogspot.com) show the princess uninjured in the least and unreservedly composed while enjoying both formal and informal activities with her husband and in-laws. Had she been feeling miserable, she would look not the least bit content in the late photographs for surely she knew that’s the most fitting moment to express indications of the necessity of her being rescued by Daisy and Dewi if there’s any.

But Nikolai Gogol once wrote somewhere, “the real comic muse is the one under whose laughing mask tears roll down,” who am I to comprehend the truth of such enigmatic vexation. But one can always reverse the saying above, allow me, “the real comic muse is the one under whose doleful mask laughs furtively.” Then who’s righteous and who’s rancorous?

Everyone know that theirs is a nasty and over-publicized case, but it succeeded in making Manohara Odelia Pinot a princess whose name became a household name in Indonesia and Malaysia, whether by or not by their will.

Time will vindicate the blameless, and we are to sit back and pray for their best solution, not to meddle and ignite furry.

Pictures of Cik Puan Temenggong Manohara post-abduction;

—- 0O0 —-

Munajat Do’a :

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

musing about the life

One Comment

  1. Selamat siang, posting yang menarik, salut untuk anda.
    Silahkan kunjungi Blog kami http://www.harisistanto.wordpress.com, baca posting baru berjudul : “Proses kerja usaha cuci sepeda motor?”, serta artikel lain yang bermanfaat, dan kalau berkenan tolong dikasi komentar.
    Terima kasih.


Tinggalkan komentar